Home blog tutorial free css navigation free template Obral Plus Belajar buat website


Selasa, 04 September 2007

Pendidikan sebagai Komoditas ???


Reso-pa temmangingi naletei pamamasedewata sewa-E ( kesuksesan yang diridhai Tuhan Yang Maha Esa hanya bisa diraih melui reso(ikhtiar), usaha gigih, dan kerja keras)

Sudah tidak dipungkiri lagi pendidikan adalah salah satu jalan menuju kesuksesan, baik kesuksesan fisik maupun mental dan rohani. Sudah tak dipungkiri juga majunya pendidikan suatu negeri akan berimbas positif bagi pembangunan negeri tersebut.

Masih ingat ketika dulu budi utomo dibentuk? Sejarah telah menulis bahwa pendidikan menjadi aset yang sangat vital bagi pergerakan kemajuan bangsa ini. Pendidikan menyebabkan manusia mampu menyadari akan akalnya, pendidikan pun menyadarkan manusia akan persamaan derajat, hak asasi, dan kewajiban membela bangsa.

Namun apa jadinya jika pendidikan dijadikan komoditas perdagangan. Siapa yang nantinya bertanggungjawab akan pembangunan negeri ini. Siapa yang bertanggung jawab akan penanaman nilai kebangsaan bagi para tunas muda Indonesia kalau penananm modal asing diperbolehkan menginvestasikan uangnya pada bidang yang sangat vital ini.

Meskipun pemerintah telah membatasi sebanyak 49 persen saja penanam modal asing boleh menanamkan modalnya, tapi bukan berarti mereka tidak berhak memberikan pengaruh kebijakan dalam berjalannya pendidikan.Seberapa kecilnya investasi yang diberikan investor asing bagi pendidikan dasar dan menengah nantinya akan sedikit banyak berpengaruh terhadap setiap kebijakan dalam pelaksanaan pendidikan itu sendiri.

Rencana Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (RUUBHP) dan peraturan presiden Nomor 77/2007 tentang penanaman Modal Asing dalam bidang pendidikan harus benar-benar kita kritisi. Walaupun faktanya bangsa ini memang kekurangan dalam hal pendanaan dalam bidang pendidikan. Sekali lagi ini harus dikritisi, memang sudah begitu miskinnya negara ini sehingga tak mampu lagi menopang biaya pendidikan? Bagaimana dengan tambang-tambang kekayaan alam di negeri papua? Bagaimana dengan kekayaan laut yang berada mengelilingi Indonesia? Masih belum cukupkah kekayaan itu.

Kita harus menyadari bahwa Persoalan pendidikan bukan sebatas hitungan untung dan rugi. Didalamnya terdapat nilai esensial berupa visi dan misi ideologi bangsa, didalamnya berisi ajaran yang luhur mengenai kebangsaan satu tanah air Indonesia. Kekhawatiran ini bukan tak beralasan. Kepada segenap bangsa Indonesia ini harus disadari benar setiap kebijakan yang dikeluarkan dan sudah sepatutnya sebagai bagian dari negeri ini kita mengawasi betul dan mengkritisi apa yang memang perlu dierbaiki. Permasalahan pendidikan erat kaitannya dengan generasi penerus bangsa. Generasi penerus bangsa erat kaitannya dengan pembangunan Indonesia kelak. Majukan pendidikan negeri yang bobrok ini bersama-sama. Hanya dengan pendidikan moral dan material negeri ini akan mempunyai ketahanan terhadap budaya yang merusak, budaya yang merupakan rancangan orang-orang yang sadar bahwa negara ini punya potensi lebih. Potensi yang sering orang lupakan, potensi alam yang seakan dibiarkan begitu saja sehingga bangsa asing yang menyadarinya berlomba-lomba memanfaatkan demi kepentingan mereka.

Kita punya ‘PR’ besar mengenai pendidikan dan masihkan kita belum menyadarinya?

3 komentar:

.: Kartika :. mengatakan...

aku yakin banyak kok kak yg sadar kalo indonesia butuh dididik banget.

hanya saja, pendidikan emg pada dasarnya butuh dana besar.

pemerintahnya pak SBY cma nganggarin 20% bwt pendidikan.
tapi smpe skrg, yg terwujud blm sampe segitu.
subsidi pemerintah masi bs dibilang kurang.

di negara2 maju, pendidikan umumnya gratis, krn disokong sm subsidi pemerintahnya yg gede.
guru2 juga makmur.
pemerintahnya bs ngasih subsidi yg gede karena rakyatnya ngasi masukan besar lewat pajak yg tinggi.

nah di sini...
di negara kita..
kalo rakyatnya dipajakin tinggi..
mana mau..?
dan, mana bisa?
org miskin bakal jd semakin miskin...

artinya pendidikan butuh duit.
tapi juga sebaliknya, utk ngehasilin duit, org butuh pendidikan.

jadi kayak pertanyaan, mana yg duluan, telur apa ayam?

.: Kartika :. mengatakan...

mungkin indonesia bs belajar dr malaysia.

as we know, dulu malaysia merdeka tahun 60an. tapi skrg malaysia udah lebih maju di bdg pendidikan & ekonomi dibandingkan indonesia yg merdeka lbh dulu.

gara2 waktu pas awal2 negara itu lahir, founding father nya sadar bhw utk membangun bangsa yg besar, rakyatnya hrus dididik dulu.

makanya banyak dosen2 indonesia yg dibayar sm pemerintah malaysia & dikirim ke malaysia utk ngajarin mereka. banyak org2 malaysia yg kuliah di indonesia juga utk dapetin pendidikan yg baik.

tp skrg, stlh malaysia udah agak pinteran, bbrp org indonesia malah kuliah ke sana. alasannya utk dapetin pndidikan yg bermutu baik.

i think, sukses nggaknya pendidikan di suatu negara dipengaruhi bgt sma attitude pemerintahnya sendri thdp pndidikan. apakah mereka care atau nggak.

.: Kartika :. mengatakan...

hmh....again...who knows
wallahu a'lam

 
Template by : uniQue template  |  Modified by : Owner Blog